Kegiatan Visiting Lecture merupakan kegiatan yang tidak asing dalam dunia intelektrual dan dunia kampus. Seorang dosen bisa saja diminta atau diundang untuk mengisi materi perkuliahan di sebuah perguruan tinggi atau universitas atau ditawarkan sebagai pemberi materi kuliah umum. Dosen yang bernaung pada sebuah universitas dalam negeri juga bisa diundang mengisi kuliah di universitas luar negeri dan sebaliknya. Kegiatan Visiting Lecturejuga dilakukan oileh Program Studi Magister PGMI FTK UIN Suska Riau dengan mendatangkan seorang ahli Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A., ahli di Bidang Kurikulum. Pelaksanaan Visiting Lecture dilaksanakan pada hari Jum’at 25 November 2022 di AULA FTK Lt. III Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang dihadiri oleh 100 orang yang terdiri dari pimpinan, dosen, dan para mahasiswa Prodi Magister PGMI FTK. Moderator dalam Visiting Lecture salahs seorang dosen homebase pada Prodi Magister S2 PGMI Ibu Dr. Rohani, M.Pd.
Tema yang diangkat adalah “ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI MI/SD”. Tema ini sengaja diangkat karena kurikulum merdeka dewassa ini adalah trending topic yang menghiasi dunia pendidikan Indoensia. Selain itu, para mahasiswa Magister PGMI FTK UIN Suska Riau adalah para guru dan kepala sekolah yang telah mengabdikan ilmunya baik di Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah, maka dengan mengangkat tema Kurikulum Merdeka Belajar diharapkan patra mahasiswa memiliki ilmu dan wawasan mempuni di bidang kurikulum.
Prof. Dinn Wahyudin menjelaskan bahwa pada hakikatnya Kurikulum Merdeka Belajar tidak menghapuskan kurikulum lama tetapi hanya merekonstruksi dan memperkaya beberapa aspek approach pendidikan. Dan yang paling penting dalam kurikulum merdeka belajar adalah menciptakan dan mendesain agar pembelajaran bermakna dan menyenangkan menjadi sebuah acuan dan target bagi setiap siswa, jangan biarkan siswa merasa jenuh, tidak nyambung dengan materi yang diajarkan, di sisi lain kurikulum merdeka mengarahkan minat dan bakat anak mau kemana arah dan pandangan masa depan yang ia inginkan. Dalam kurikulum merdeka belajar juga pendidik diharapkan mampu mengorkestra berbagai strategi, metode, dan pengayaan pembelajaran sehingga tidak membosankan (zhy).