Semester Genap Tahun Akademik 2024-2025: Membangun Calon Pendidik Inspiratif dan Kompetitif di Era Disrupsi
Pada hari ini, Sekasa, 4 Februari 2025, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau melaksanakan Kuliah Umum Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025, yang dihadiri oleh Dekan sekaligus membuka kuliah umum, dihadiri juga WD. 1, WD. 2, WD. 3, Kabag TU, Kaprodi dan Sekprodi serta para dosen. Ketua Panitia Dr. Suhandri, M.Pd. memberikan sambutan setelah pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh saudari Syafira. Narasumber dalam kuliah umum adalah Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd. Kons., yang menyajikan topik kajian “Membangun Calon Pendidik Inspiratif dan Kompetitif di Era Disrupsi”.
Perkuliahan dimulai dari sambutan dari Dekan FTK, Dr. Kadar, M.Ag., sekaligus membuka secara resmi Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025. Dalam sambutannya, Dr. Kadar menyanpaikan beberapa hal urgen yang mesti dipikirkan para mahasiswa yakni : 1. Hidup adalah berjuang, karena semenjak masih berada dalam bentuk sel-sel, benih benih yang akan menjadi manusia berjuang mengalahkan yang lain sehingga menjadi pemenang keluar sebagai manusia; 2. Niat dan orientasi belajar mesti Lillahi Ta’ala, kerja itu hanya efek dari belajar. Tujuan belajar adalah mendapatkan ilmu dari Allah untuk menjadi penerang cahaya bagi manusia dalam kerangka taqwa kepada Sang Khaliq; 3. Bekal taqwa yang diperoleh menjadi penopang mahasiswa agar menjadi penerus agama dan bangsa serta pencarian ridho Allah SWT.

Setelah Dekan menyampaikan sambutan, dalam kuliah umum juga dihadiri oleh perwakilan dari alumni mhs Indonesia-Thailand, beliau diberikan kesempatan memberikan sambutan, ia menyampaikan senang bertemu dengan Dekan dan semua mahasiswa, ia juga meminta agar jumlah mahasiswa yang KKN dari FTK UIN Suska Riau, ditambah dan pemrintah kami di Thailand sangat senang dengan kehadiran mahasiswa, ia menyebut Indonesia adalah yang paling maju di ASEAN.

Selanjtnya, Orasi Ilmiah membuka Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 dilangsungkan dengan memberi kesempatan terhormat kepada narasumber Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd. Kons., sekaligus sebagai WD III di FTK UIN Suska Riau. Dalam orasi ilmiahnya, beliau menyampaikan kepada mahasiswa bahwa Jangan puas dengan pendidikan S1 tapi lanjut S2 dan S3 namun tetap mengingat stasiun stasiun kehidupan yang akan dilalui yaitu alam roh, alam kandungan, alam dunia, akan kubur, kehancuran alam, sampai pada endingnya tujuan manusia adalah masuk syurga atau neraka. Maka sebagai mahasiswa UIN tentu syurga adalah dambaan, oleh sebab itu sebagai mahasiswa mesti mampu memilih dan memilah jalan terbaik bagi dirinya untuk selalu menimba ilmu pengetahuan tanpa mengesampingkan Allah sebagai tujuan nomor wahid dalam segala aktifitas keilmuan.

Dalam kuliah umum, narasumber juga memadukan pelaksanakan Quizizz bagi mahasiswa, untuk melihat seberapa banyak mahasiswa yang benar-benar memiliki tujuan hidup sebagai calon guru professional. Lalu Prof. Amirah melaksanakan Quizizz yang diikuti 440 partisipan/mahasiswa yang berhasil masuk ke system, ternyata setelah mahasiswa menjawab beberapa pertanyaan, ditemukan terdapat angka 97 dari 440 mahasiswa terpaksa masuk jadi mahasiswa FTK. Ini artinya, sebahagian mahasiswa salah dalam memiliki jurusan atau fakultas yang dituju.
Dalam orasi ilmiahnya, narasumber memaparkan bahwa kemajuan teknologi perlu dilalui dengan 6 tahapan yaitu:
- Digitalization yakni transformasi dari analog menuju digital di hampir semua sektor.
- Deception yakni masa terlena karena awalnya kelihatan pelan dan cuma riak-riak kecil, sampai pertumbuhan ke “titik lejit”.
- Disruption yakni titik lejit menjadi reaksi atom yang mengguncang kemapanan. Ini yang sedang kita ributkan sekarang dan bikin banyak orang dan perusahaan panik.
- Dematerialization yaitu semua produk kehilangan wadah fisik untuk ditransfer di “Cloud” alias awan digital tak bertepi.
- Demonetization yakni di dalam “awan digital”, tempat menyimpan segala hal itu, hampir semua biaya jadi turun drastis. Buku, musik, film, ilmu, informasi, komunikasi, dan lain-lain, tiba-tiba jadi membludak volumenya dan makin lama makin murah harganya.
- Democratization yakni pada puncaknya, karena semua serba berkelimpahan dan berbiaya minimal sekali, maka terjadilah ERA ABUNDANCE atau disebut Free Economy dan Sharing Economy. (dikutip dari Peter Diamandis, “6D of Exponential Growth”).
Selanjutnya Prof. Dr. Amirah Diniaty, M.Pd.Kons menyampaikan bahwa efek negative disrupsi yang patut diwaspadai pada perilaku Masyarakat-mahasiswa adalah:
- Cyberbullying: Pelecehan atau intimidasi secara online yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja.
- FOMO (Fear of Missing Out): Rasa takut tertinggal atau kehilangan momen sosial yang dapat meningkatkan stres dan kecemasan (Rizki Setiawan, dkk, 2018)
- Nomophobia (No Mobile Phone Phobia): Kecemasan atau ketidaknyamanan yang muncul ketika seseorang tidak memiliki akses ke telepon seluler atau perangkat seluler (Labbaika Fadhilah dkk, 2021).
- Body Shaming: Perasaan malu atau tidak nyaman terkait dengan penampilan fisik, terutama yang dipicu oleh tekanan sosial dan standar kecantikan yang tidak realistis (Yunita Kurniawan & Sumi Lestari, 2021).
- Eating Disorders on Social Media: Gangguan makan yang mungkin dipengaruhi oleh citra tubuh yang tidak realistis yang dipromosikan di media sosial.
Setelah penyampaian orasi ilmiah, dilanjutkan dengan pemaparan kode etik mahasiswa dan kode etik dosen (Zh).

